![]() |
Sumber: www.live.staticflickr.com |
Keraton Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang sudah melekat di Yogyakarta. Rasanya belum lengkap jika berwisata di Yogyakarta tanpa mengunjungi Keraton Yogyakarta. Sebelum berkunjung ke Keraton Yogyakarta, ada baiknya jika Anda mengetahui sedikit mengenai sejarah dan daya tarik wisata di kawasan ini sebagai bekal informasi. Berikut rangkuman sejarah dan info wisata yang wajib Anda ketahui.
Sejarah Keraton Yogyakarta
![]() |
Sumber: www.indonesia.travel |
Semenjak terjadinya perpecahan, kerajaan Mataram akhirnya terbagi menjadi dua bagian, yaitu Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang dipimpin oleh Pakubuwana III dan Kesultanan Ngayogyakarta yang dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sultan Hamengku Buwono I. Wilayah kekuasaan Kesultanan Ngayogyakarta meliputi Yogyakarta, Pajang, Demak, Kulonprogo, Gunung Kidul, dan sekitarnya. Pusat pemerintahan tersebut berada di kawasan Keraton Yogyakarta.
Keraton Yogyakarta sendiri merupakan sebuah kompleks besar yang dirancang secara detail sebagai cerminan kosmologi Jawa. Keraton ini dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I secara bertahap, hingga kemudian selesai pada tahun 1970. Secara demografi, Keraton Yogyakarta dibangun menghadap langsung ke arah utara, tepatnya ke arah Gunung Merapi. Di bagian selatan, Keraton ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Sementara itu, paviliun di komplek Keraton dibangun menurut kepercayaan Jawa kuno, mulai dari interior masing-masing kompleks hingga pohon yang ditanam diyakini memiliki arti simbolis khusus berhubungan dengan filsafat Jawa yang luhur.
Bagian Bangunan Keraton
![]() |
Sumber: www.indonesia.travel |
Keraton Yogyakarta tak hanya memiliki sejarah yang panjang dan filosofis, bagian-bagian bangunan Keraton juga memiliki fungsi khusus. Berikut ini adalah bagian-bagian dalam Keraton yang perlu Anda ketahui dan terbuka untuk kunjungan umum.
- Gladhag Pangurakan. Bangunan ini merupakan pintu utama sebelum memasuki area Keraton, biasa disebut juga benteng pertahanan.
- Bangsal Pagelaran. Bagian ini dahulu dimanfaatkan sebagai tempat pertemuan, saat ini Bangsal Pagelaran difungsikan sebagai tempat berbagai kegiatan atau acara-acara budaya.
- Siti Hinggil Ler (Balairung Utara). Ruangan ini difungsikan sebagai tempat untuk upacara resmi kerajaan. Tempat ini juga dimanfaatkan sebagai tempat penyimpanan lambang kerajaan, benda pusaka, hingga alat musik tradisional.
- Kamandungan Lor. Tempat ini dahulu digunakan sebagai tempat untuk mengadili perkara. Saat ini difungsikan sebagai tempat penyelenggaraan acara adat seperti grebeg dan sekaten.
- Sri Manganti. Sebuah ruangan dengan bangsal-bangsal yang difungsikan sebagai tempat menerima tamu penting kerajaan. Saat ini, ruangan Sri Manganti juga dipergunakan sebagai tempat untuk kegiatan-kegiatan budaya.
- Kedhaton. Bangunan Kedhaton adalah inti dari Keraton Yogyakarta. Kompleks Kedhaton dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, bagian Pelataran Kedhaton yang merupakan tempat tinggal Sultan. Kedua, Keputren, bagian untuk para istri dan anak perempuan. Ketiga, Kesatriyan, bagian untuk anak laki-laki Sultan.
- Kemagangan. Tempat ini digunakan sebagai tempat seleksi penerimaan calon pegawai atau abdi dalem, tempat latihan, ujian, serta apel kesetiaan. Selain itu, pertunjukan wayang kulit juga kerap digelar di tempat ini.
- Siti Hinggil Kidul. Tempat ini difungsikan sebagai tempat Sultan menyaksikan beberapa kegiatan budaya atau upacara adat.
Daya Tarik Wisata dan Keunikan Keraton Yogyakarta
![]() |
Sumber: www.indonesia.travel |
Selain karena sejarahnya, daya tarik Keraton Yogyakarta salah satunya berasal dari peraturan unik yang diterapkan untuk para wisatawan. Peraturan pertama, pengunjung dilarang berfoto membelakangi Keraton karena dianggap tidak sopan. Hal ini berkaitan dari Keraton yang dianggap sebagai simbol raja. Peraturan kedua, dilarang berfoto membelakangi abdi dalem.
Keunikan Keraton lainnya adalah kereta kencana yang ada di kawasan ini. Keraton Yogyakarta menyimpan 23 kereta kencana milik Kesultanan Yogyakarta. Kereta kencana tersebut juga termasuk daya tarik wisata Keraton. Lokasi kereta kencana tersebut ada di museum Kereta Keraton Yogyakarta. Puluhan kereta kencana ini memiliki beragam kegunaan dan memiliki nama yang berbeda-beda pula. Sejumlah kereta di museum ini ini masih digunakan dalam upacara-upacara besar Keraton, seperti upacara penobatan Sultan, pernikahan keluarga Sultan, dan sebagainya.
Info Wisata Keraton
Bagi Anda yang berencana mengunjungi Keraton Yogyakarta, berikut adalah lokasi dan jam operasional Keraton.
Lokasi: Jalan Rotowijayan Blok No 1, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.
Jam Buka: 8.30 – 15.00 WIB (Selasa-Minggu)
Itulah beberapa informasi mengenai sejarah, bagian bangunan, dan daya tarik wisata Keraton Yogyakarta. Apapun destinasi wisata Anda nantinya, persiapkan bekal informasi yang matang agar bisa mendapatkan liburan terbaik di Yogyakarta. Ketahui lebih banyak tentang Yogyakarta dan Indonesia dengan mengunjungi Wonderful Indonesia.
Kategori:
Traveling